Cerita Wisata Liburan ke Tanjung Lesung Banten Indonesia


Setelah melihat-lihat ke postingan masa lalu saya, ternyata ada beberapa trip perjalanan saya yang tidak dilengkapi oleh cerita dimana saya hanya memperlihatkan kumpulan foto-foto yang saya didapat disana. Salah satu postingan tersebut adanya trip saya ke Pantai Tanjung Lesung, Ujung Kulon. Oke, jadi saya akan mulai bercerita tentang trip saya kesana.

Kepergian saya ke Tanjung Lesung jatuh pada hari ke-2 Hari Raya Idul Fitri dikarenakan saya lagi-lagi tidak mudik ke Surabaya. Saya hanya pergi bersama dengan Ibu dan Bapak saya, karena kakak saya harus mudik ke Mertua di Pekalongan. Karena tidak mudik dan kesepian karena isi rumah hanya bertiga, maka kami menentukan untuk sedikit berliburan ke Pantai Tanjung Lesung, Ujung Kulon.

Keberangkatan kami kali ini cukup spontan. Tidak banyak melakukan pencarian di Google mengenai penginapan atau kondisi jalanan menuju ke sana. Kami berangkat begitu saja dengan pengetahuan tentang rute kesana. Kami pikir tidak akan terlalu banyak bertemu kemacetan karena akan terus-terusan masuk jalur tol. Dari Bogor masuk ke Jakarta, lalu ke arah Serang, Banten, Pandeglang, dan sampai di Tanjung Lesung. Kami juga hanya memperkirakan akan menghabiskan waktu 6 jam saja untuk sampai kesana.


Rute Menuju ke Tanjung Lesung


Ternyata, perjalanan yang kami tempuh memakan waktu 8 jam. Kami berangkat dari Bogor sekitar pukul 08.00 dan kami tiba di Tanjung Lesung pukul 16.00. Sekitar pukul 14.00, kami sempat beristirahat di Masjid Raya Pandeglang untuk makan siang dan sholat. Jujur saja perjalanan ini diluar ekspektasi saya dan keluarga, tetapi bersyukur sekali di perjalanan kami hanya menemukan sedikit kemacetan. Kondisi jalan menuju kesana pun sangat baik, banyak penunjuk jalan yang mengarahkan kami ke Tanjung Lesung sehingga tidak usah takut tersesat dalam perjalanan menuju kesana.

Sesampainya di Tanjung Lesung, kami tentu saja mencari penginapan. Penginapan pertama yang kami temukan terletak di dalam kawasan Tanjung Lesung Resort, harga kamar untuk permalamnya sangat mahal dan membuat saya dan keluarga memutuskan untuk mencari penginapan lain. Akhirnya saya mencari penginapan lain, yang masih berada didalam kawasan Tanjung Lesung Resort kalau tidak salah nama penginapannya Blue Fish Hotel (seingat saya), harga permalamnya Rp 800.000 namun karena pada saat itu Hotel ini masih termasuk baru ada beberapa fasilitas yang saya rasa masih kurang dan harganya pun saya dan keluarga kurang sreg.

Akhirnya saya dan keluarga memutuskan untuk keluar dari kawasan Resort Tanjung Lesung. Saya menemukan satu penginapan yang lokasinya benar-benar di bibir pantai dan bisa menyaksikan matahari terbenam disana. Kalau tidak salah namanya Marina Inn (semacam itu), namun penginapan ini agak gelap dan kurang tertata, saya lupa harga permalamnya berapa karena setelah melihat kondisinya yang kurang enak, maka saya dan orang tua memutuskan untuk mencari penginapan lain. Tetapi sebelum pergi, saya memutuskan untuk mengambil beberapa foto senja disana karena lokasinya sangat tepat dan indah.
Senja di Tanjung Lesung

Alhamdulillah sekali, saya dan keluarga menemukan penginapan yang murah dan bersih. Jujur saja saya sudah lupa nama penginapan ini, dulu saya pernah memotret plang penginapan ini tapi hilang entah kemana. Penginapan ini terletak di dekat kantor Polisi Tanjung Lesung, dekat sekali pokoknya. Pemilik penginapan ini adalah orang Belanda yang ogah diajak berbicara bahasa Inggris, padahal mendengar beliau berbicara dalam bahasa Indonesia pun kurang jelas, tetapi kami dibantu oleh satpam penginapan yang merupakan orang lokal. Harga penginapan ini cukup murah. Dengan tarif Rp 250.000, kami mendapatkan fasilitas 1 ruangan non ac yang terdiri dari ruang TV, dapur, lemari dengan isi handuk, dua kamar tidur (queen size dan single bed), dan 1 kamar mandi. Kalau tidak salah masih banyak pilihan kamar lain yang ber-AC dan menyediakan TV kabel, tapi lagi-lagi saya ternyata lupa mengenai pricelist penginapan ini. Dan tentu saja saya dan keluarga menginap di penginapan ini.

Keesokan harinya, saya dan keluarga menentukan untuk mencari Masjid terdekat untuk melaksanakan sholat shubuh disana dan sekedar ingin melihat pemandangan di pagi hari. Kami keluar penginapan terlalu awal dan keadaan masih gelap. Akhirnya kami sedikit menghabiskan waktu mengobrol dengan penduduk sekitar yang juga melaksanakan sholat shubuh di masjid ini. Sekitar pukul 05.30, akhirnya saya bisa mengambil beberapa foto sunrise dan ibu serta ayah saya asyik berjogging dipinggir jalan. Udara pagi itu sangat sejuk, jalanan pun masih begitu sepi.
Matahari Terbit di Tanjung Lesung


Setelah asyik mengambil foto dan menemani orang tua saya jogging di pagi hari. Kami masuk kembali ke Tanjung Resort dan mengunjungi Pantai Bodur dengan biaya masuk untuk mobil Rp 20.000. Kebetulan hari itu sangat cerah dengan langit yang sangat biru. Pasirnya tidak terlalu putih, namun tetap mengagumkan.

Suasana di Pantai Bodur


Setelah bermain air dan mengambil beberapa foto di Pantai Bodur, saya dan keluarga tidak sabar untuk mengunjungi Pantai Tanjung Lesung. Pantai Tanjung Lesung ini lokasinya berada di dalam kawasan resort dan untuk masuk ke wilayah Pantai Tanjung Lesung harus membayar sebesar Rp 50.000. Iya, memang mahal. Tapi yasudah, mau bagaimana lagi daripada tidak masuk kesana.

Alhamdulillah pantai Tanjung Lesung hari itu termasuk sepi. Saya dan keluarga menikmati pantai Tanjung Lesung seperti pantai milik pribadi. Pantai Tanjung Lesung ini pantainya tidak besar, sangat kecil bahkan. Pasirnya tidak benar-benar putih, namun tidak juga kecoklatan. Airnya sangat bersih dan membuat anda bisa melihat terumbu karang di dasarnya. Di Pantai Tanjung Lesung juga terdapat jembatan yang panjang dan membuat kami lebih leluasa untuk melihat terumbu karang di dasarnya. Pantai Tanjung Lesung sangat indah dan hangat.... Dan dari jembatan ini pula saya bisa menyaksikan Anak Krakatau

Pemandangan di Pantai Tanjung Lesung

Pantai Tanjung Lesung menyediakan berbagai fasilitas dari sewa sepada, banana boat, dll. Saya tidak tahu hargany karena hari itu sangat sepi dan saya pun hari itu tidak terlalu tertarik untuk melakukan aktifitas tersebut. Saya hanya mengambil foto dan mengobrol dengan orang tua di pinggir pantai. Menyenangkan.
Setelah puas menikmati suasana pantai, saya dan keluarga memutuskan untuk pulang. Di dalam perjalanan, saya mengusulkan untung mengambil arah ke Pantai Carita sehingga dalam perjalanan pulang kami bisa melewati beberapa pantai di sekitar sana. Orang tua saya pun setuju, karena kami hanya ingin melintas disana. Tetapi sesampainya disana akhirnya kita menentukan untuk berhenti dan makan siang sambil menemani saya mengambil beberapa foto disana.

Pantai Karang Bolong



Oh ya sebelum sampai di daerah Pantai Anyer, saya dan orang tua saya sempat berhenti di masjid dan menemukan industri disini. Karena cuaca hari itu sangat cerah, maka kami memutuskan untuk mengambil beberapa foto disana.


Tips bagi anda yang ingin berlibur ke Pantai Tanjung Lesung:

Pantai Tanjung Lesung masih sangat sepi. Seingat saya tidak ada ATM disekitar Tanjung Lesung. Tapi untuk warung makan sudah banyak tersedia.

Akan lebih baik apabila anda berwisata dengan kelompok besar. Pertama, apabila anda ingin menginap di resort bisa sangat menekan harga dengan kelompok besar.

Sebenarnya beberapa jam dari Tanjung Lesung anda bisa mengunjungi Pulau Umang yang konon sangat indah, bagi anda yang masih memiliki waktu luang bisa menyempatkan untuk datang kesana.
Lokasi Pantai Tanjung Lesung tidak dibuat untuk menikmati ombak yang besar, jadi jangan berharap untuk surfing disini.

Jangan lupa untuk mengabadikan senja di Tanjung Lesung karena senja di Tanjung Lesung sangat indah.


Apabila kebetulan arah perjalanan pulang anda sama seperti saya, makan akan lebih asyik apabila anda juga memilih rute yang sama dengan melintasi pantai anyer, carita, karang bolong, dll.